Minggu, 05 Juli 2015

GAGAH BERSORBAN TAPI DANGKAL

Alhamdulillah saya terlahir dari orang tua muslim kaum nahdliyin yg menghindari jauh-jauh sifat takfiri (mudah menyatakan bid'ah/dosa/sesarlt kepada saudara sesama Muslim) & menghargai/menghormati umat beragama lain.
GAGAH BERSORBAN TAPI DANGKAL
Asalamualaikum wr..wb.
Ini kisah nyata beberapa tahun yang lalu dari kejadian saat sosok ulama moderat NUsantara Kyai khos NU Gus Mus di kebumen Jawa Tengah. Pada pertemuan para kiyai NU di Kebumen yang juga mengundang kiyai2 di luar NU.
Datang segerombolan orang yang berpakaian ala sorban pangeran diponegoro termasuk kiyainya.
Ketika pada acara tanya jawab buru2 kiyai yang berpakaian Diponegoro tsb mengambil mix dan bicara :
"Walaupun di luar topik pembahasan, mumpung di sini ada Gus Mus saya mo tanya, apa betul Gus Mus dekat dengan Gusdur?"
Gusmus : "Ya kata orang2 sih begitu."
Kiyai : "Kebetulan, tolong sampaikan kepada Gus Dur, kita ini yang dibawah cape2 mau menghabisi orang2 nasroni eeh dia malah datang ke natalan."
Gus Mus : "Nanti dulu, nanti dulu kenapa kalian mau menghabisi itu orang2 nasrani?"
Kiyai : "Loh!? sampean itu gimana!!? mereka itu kan kafir?"
Gusmus : "Jadi kalau kafir harus dihabisi?"
Kiyai : "Iyya dong! yang kafir harus dihabisi!?"
Gus Mus : "Wah !!! untung kanjeng Nabi Muhammad bukan sampean, kalau sampean kita ini masih kafir semua, dulu yang islam cuma kanjeng Nabi tok, kalau ada kafir habisi... ada kafir habisi... ya tinggal Nabi tok, dan untung Wali Songo tidak seperti sampean... kalau seperti sampean kita ini masih hindu budha semuaa..
‪#‎Islam‬ NUsantara

Tidak ada komentar :

Posting Komentar