Minggu, 29 November 2015

Seorang Teman-pun Takkan Mau Berbagi Laramu

“Seorang teman-pun takkan mau berbagi laramu. Seorang kekasih-pun takkan mau menanggung dukamu. Seorang kerabat-pun takkan mau menggantikanmu untuk tak tidur malam.
Cukup perhatikan dirimu, jaga, manjakan dan jangan membebaninya dengan berbagai permasalahan melebihi kemampuanmu.
Pastikan bahwa saat kau hancur, takkan ada yang mampu memperbaikinya selain dirimu sendiri. Saat kau kalah, takkan ada yang mampu menolong selain tekadmu. Kemampuanmu untuk berdiri kembali tak dimiliki oleh selainmu.
Jangan mencari nilai dirimu lewat pandangan orang lain, carilah lewat suara hatimu. Jika hatimu merasa ringan, kedudukanmu telah terangkat. Dan jika kau telah mengenal dirimu, maka jangan terusik akan apa yang di katakan orang lain tentangmu.
Jangan terlalu memikirkan dunia, karena ia milik Allah. Jangan terlalu memikirkan akan rejeki, karena ia dari Allah. Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena ia berada di tangan Allah. Pikirkan hanya satu hal, yaitu bagaimana kau dapat membuat Allah ridha.
Karena saat kau membuat Allah ridha, maka Dia akan ridha padamu, merelakanmu, mencukupimu dan membuatmu tidak membutuhkan pada yang lain.
Jangan putus asa akan kehidupan yang membuat hatimu menangis. Katakan, duhai Tuhan gantikanlah dengan kebaikan di dunia dan akhirat. Karena kesedihan akan sirna dengan bersujud, dan kebahagiaan akan datang dengan berdoa.
Allah takkan lupa dengan sebuah kebaikan yang telah kau lakukan, kesedihan yang telah kau halau, serta mata yang menangis lalu kau menghiburnya. Hiduplah dengan sebuah prinsip; jadilah seorang yang baik walaupun kau tak menerima balasan setimpal. -Berbuat baiklah- bukan karena mereka, tapi karena Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (ARN)

Sumber : JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM

“ketahuilah! ketika kamu menjadi sahabatku dan semua manusia mengatakan padamu, ‘kamu orang yang berperangai jelek’. janglah bersedih dengan apa yang mereka katakan kepadamu. dan jika mereka mengatakan padamu, ‘kamu orang yang berakhlak mulia’. jangan pula gembira dengan perkataan itu, akan tetapi lihatlah dirimu dalam Quran!
jika kamu melihat dirimu harus mengamalkan perintah-perintah Quran, maka apa saja yang diperintahkan agar ditinggalkan, maka tinggalkanlah, dan apa saja yang diperintahkan agar diamalkan, maka amalkanlah dengan suka cita. takutlah atas balasan-balasan yang menakutkan yang terdapat dalam Quran! dan berpegang teguhlah di jalanmu, karena perkataan manusia yang mereka alamatkan kepadamu tidak akan merugikanmu.
Akan tetapi, bila kamu tidak tergolong orang yang mengikuti KITABULLAH dan perbuatanmu bertentangan dengan perintah dan larangannya, maka kamu harus memikirkan keselamatan dirimu yang telah kamu lalaikan, bukan memikirkan perkataan orang lain”.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar