Jumat, 01 Mei 2015

Menahan Amarah dan Memaafkan

Muhammad bin Ja'far dan orang-orang selainnya meriwayatkan, " Seorang kerabat Imam Ali bin Husain menghadap Imam dan melontarkan hinaan. Namun Imam tidak menanggapinya. Ketika orang itu pergi, Imam berkata kepada para sahabatnya, " Kalian telah mendengar apa yang telah dikatakan oleh orang itu. Aku ingin kalian pergi bersamaku agar kalian dapat mendengar jawabanku.' Kami menjawab, 'Kami mau! Namun kami ingin agar engkau membalas hinaannya.' Imam mengenakan alas kakinya sambil membaca firman Allah, ' Orang-orang yang menahan kemarahannnya dan orang-orang yang memaafkan sesama manusia, karena Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. ( Q.S Ali Imran:134 )

Kamipun memahami bahwa Imam tidak akan mengatakan apapun kepada orang itu. Ketika Imam telah tiba didepan rumah orang itu, Imam mengatakan (kepada para pelayan dirumah itu), 'Katakanlah kepadanya bahwa Ali bin Husain datang!' Orang itupun segera menemui kami dengan maksud jahat. Ia yakin bahwa maksud kedatangan Imam adalah untuk membalas perbuatan jahatnya.  Namun Imam Ali bin Husain berkata kepadanya, 'Engkau berdiri dengan angkuh dan berbicara menghinaku. Jika apa yang engkau katakan benar-benar merupakan karakterku, maka aku mohon ampunan Allah. Namun jika apa yang engkau katakan bukan merupakan karakterku, semoga Allah mengampunimu!' Orang itu akhirnya mencium Imam diantara kedua mata beliau dan mengaku, "Apa yang aku katakan bukan merupakan karaktermu. Sesungguhnya aku lebih layak untukmemohon ampunan Allah!.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar