Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ikan
Gurami (
Osphronemus goramy) adalah sejenis
ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai
ikan konsumsi di
Asia Tenggara dan
Asia Selatan. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam
akuarium.
Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal seperti
gurame (
Sd.);
grameh (
Jw.);
kalui (
Jb.);
ikan kali (
Plg.), dan lain-lain.
Pengenalan
Ikan yang lebar dan pipih. Panjang tubuh (SL,
standard length) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang tubuh total (dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000
mm. Sirip perut dengan jari-jari pertama yang pendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa
cambuk. Rumus sirip punggung (
dorsal) XI-XIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari lunak); sementara sirip dubur (
anal) X-XI dan 20-23.
Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing, dengan 8-10 pita
melintang (belang) di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warna-warna ini
memudar, dan kepala ikan akan membengkak secara tidak teratur.
Manfaat
Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat,
durinya besar-besar, rasanya enak dan gurih. Gurami hampir selalu
tersedia di restoran, untuk dijadikan pelbagai macam masakan terutama
gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini berharga cukup mahal.
Gurami juga disukai sebagai ikan hias akuarium.
Penyebaran dan ekologi
Gurami semula menyebar di pulau-pulau
Sunda Besar (
Sumatra,
Jawa, dan
Kalimantan), namun kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di berbagai negara di
Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di
Australia.
Di alam, gurami hidup di
sungai-sungai,
rawa dan kolam, termasuk pula di
air payau;
namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan.
Sesekali ikan ini muncul ke permukaan untuk bernapas langsung dari
udara.
[1]
Induk gurami, untuk beberapa waktu lamanya, menjaga dan memelihara
anak-anaknya. Telurnya dilekatkan di tetumbuhan air atau ditaruh di
sarang yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Gurami terutama adalah pemakan
tumbuhan, namun mau juga memangsa
serangga,
ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air. Dari sifatnya yang rakus tumbuhan itu, gurami juga dimanfaatkan sebagai
pengendali gulma di kolam-kolam.
Budidaya Gurami
Secara garis besar, budidaya gurami dibagi dalam 3 bagian utama, ini
disebabkan pertumbuhan gurami yang lambat. ketiga bagian tersebut
adalah:
- Pembibitan: Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina) untuk dipijahkan (bertelur),
- Pendederan: Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu, biasanya ukuran 125 gram/ekor, atau 8 ekor/kg
- Pembesaran: Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran 125 gram/ekor menjadi 400 gram hingga 1 kg/ekor, umumnya disebut sebagai ukuran konsumsi.
Pembudidaya gurami dapat memilih ketiga bagian tersebut atau memilih
salah satu bagian saja, biasanya berhubungan dengan luas lahan dan
kemampuan budidaya.
Pembibitan
Dapat dilakukan pada
kolam tanah, kolam
semen, kolam
plastik/
terpal. Umumnya di
kolam tanah dengan beberapa alasan.
Induk
gurami akan terangsang dan segera memijah pada kolam tanah yang sudah
dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, kolam berukuran 6 x
20
m2 ditempatkan beberapa pasang
induk. Pasangan gurami terdiri atas 3
ekor betina dan 1
ekor jantan.
Induk yang baik setelah berusia 3 tahun atau lebih, dengan
bobot lebih dari 3
kg/
ekor. Setiap
induk gurami
betina dapat menghasilkan 3,000 hingga 10,000 butir
telur pada setiap kali bertelur, jumlah
telur berkaitan dengan usia dan jenis (
species) induk
Ketinggian
air pada kolam antara 80 - 100
cm, agar
induk gurami dapat dengan leluasa membangun
sarang untuk bertelur. Seperti umumnya keluarga/(
family)
Osphronemidae induk gurami, akan membangun sarang untuk bertelur.
Gurami yang hidup di alam, akan membangun
sarang menggunakan bahan dari
rumput kering sekitar tepi
danau,
rawa,
sungai (lubuk) dsb. Pada
budidaya, pembudidaya menyediakan bahan
sarang berupa
rumput kering,
ijuk atau
sabut kelapa yang sudah disisir, yang ditaruh pada para-para dari
bambu atau bahan lainnya. Umumnya pembudidaya menggunakan
ijuk karena mudah didapat.
Larva Gurami
3 - 7 hari sejak penempatan
induk gurami di dalam
kolam, pasangan gurami akan membuat
sarang dari bahan yang tersedia, pada
budidaya biasanya menggunakan
ijuk, induk gurami akan mengambil serat-serat
ijuk dan menganyam sarang menyerupai
sarang burung.
Induk betina akan menempatkan sejumlah
telur pada
sarang.
Induk jantan akan menyemprotkan
sperma pada kumpulan
telur di dalam
sarang. Saat tersebut ditunggu oleh pembudidaya yang akan mengambil
sarang dengan hati-hati, dan mengeluarkan ribuan
telur serta menempatkan pada wadah yang digunakan untuk
penetasan, berupa
akuarium, kolam/bak
semen, bak
fiber,
ember,
waskom dlsb.
Pendederan
Bibit Gurami
2 hari sejak penempatan telur di dalam wadah/tempat penetasan, telur
akan menetas menjadi larva, proses penetasan untuk seluruh telur yang
terbuahi, akan berlangsung selama 4-5 hari. Larva sudah mulai bergerak
dan berenang, tetapi belum memerlukan makanan, karena larva masih
menggendong persediaan bahan makanan berupa kuning telur. Pembudidaya
harus menyiapkan pakan setelah larva berusia 10 hari berupa tepung pakan
ikan,
cacing sutera (tubifex),
artemia,
kutu air (Daphnia), atau lainnya.
Setelah 20 hari, tampak bentuk gurami kecil dengan ukuran sekitar 1
cm, dan biasanya pada usia 2 bulan (60 hari) ukuran gurami sudah
mencapai 5 cm, ukuran ini sudah siap untuk ditebarkan ke kolam
pembesaran. Sebagaian
Pembudidaya Pendederan masih melanjutkan
budidaya sampai ikan mencapai bobot sekitar 125 gram. Pendederan mulai
usia 20 hari hingga 5-6 bulan, dilakukan di kolam semen, terpal, plastik
dlsb. Pada pendederan jarang dilakukan di kolam tanah. Kolam dengan
ukuran 4 x 6 m2, dapat ditebar bibit sebanyak 10,000 ekor. Pakan gurami
setalah usia diatas 4 bulan, pembudidaya memberi pakan hijauan berupa
cacahan daun
kangkung, daun
bira/
sente,
talas/keladi dsb.